W. W Rostow
adalah seorang ahli ekonomi ,Teori ini berawal dari artikel Rostow yang dimuat
dalam economics journal maret 1956. Dan kemudian dikembangkan lebih lanjut
dalam bukunya. Teori rostow ini dikelompokkan kedalam model jenjang linier
(linier stages moder).
W.W. Rostow
merupakan seorang ekonom Amerika Serikat yang menjadi Bapak Teori Pembangunan
dan Pertumbuhan. Teorinya mempengaruhi model pembangunan di hampir semua
Dunia Ketiga. Pikiran Rostow pada dasarnya dikembangkan dalam konteks perang
dingin serta membendung pengaruh sosialisme. Itulah makanya, pikiran Rostow
pertama dituangkan dalam makalah yang secara jelas sebagai manifesto
non-komunis. Dalam tulisan yang berjudul The Stages of Economic Growth:
A Non-Communist Manifesto, Rostow membentangkan pandangannya tentang
modernisasi yang dianggapnya sebagai cara untuk membendung semangat sosialisme.
Menurut
Rostow pembangunan ekonomi atau proses tranformasi suatu masyarakat tradisional
menjadi masyarakat modern merupakan proses yang multidimensional. Pembangunan
ekonomi bukan berarti hanya perubahan struktur ekonomi suatu Negara tetapi juga
ditunjukan oleh peranan sector pertanian dan peranan sector industry . menurut
rostow pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu proses yang menyebabkan
antara lain :
1. Perubahan orientasi organisasi ekonomi , politik , dan social yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi keluar.
2. Perubahan pandangan masyarakat menganai jumlah anak dalam keluarga yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil.
3. Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakuakn investasi yang tidak produktif (menumpuk emas , membeli rumah dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif.
4. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi , merangsang pembangunan ekonomi ( misalnya penghargaan terhadap waktu , penghargaan terhadap prestasi perorangan)
Proses
pembangunan ekonomi menurut W.W Rostow bisa dibedakan dalam 5 tahap, yaitu :
a. Masyarakat tradisional
Sistem
ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian, dengan
cara-cara bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih rendah
bila dibandingkan dengan tahapan pertumbuhan berikutnya. Masyarakat ini
dicirikan oleh struktur hirarkis sehingga mobilitas sosial dan vertikal rendah.
Pada masyarakat tradisional ilmu pengetahuan belum begitu banyak dikuasai, karena
masyarakat pada saat itu masih mempercayai kepercayaan-kepercayaan tentang
kekuatan diluar kekuasaan menusia atau hal gaib. Generasi ke generasi tidak ada
perkembangan, dalam hal ini yaitu antara orangtua dan anaknya, memilki
pekerjaan yang sama dan keduduakn yang sederajat .
Ciri-ciri tahap masyarakat tradisional adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Produksi terbatas, cara
produksi masih primitif, dan tingkat produktifitas masyarakat rendah.
2. Struktur sosial bersifat hierarkis,
yaitu kedudukan masyarakat tidak berbeda dengan nenek moyang mereka.
3. Kegiatan politik dan pemerintahan di
daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.
Contoh :
Suku Baduy di Jawa Barat.
Orang
Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan
"Baduy" merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada
kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan
kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang
berpindah-pindah (nomaden). Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Sunda dialek Sunda–Banten. Untuk berkomunikasi dengan
penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak
mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Orang Kanekes 'dalam' tidak
mengenal budaya tulis. Menurut kepercayaan yang mereka anut, orang Kanekes
mengaku keturunan dari Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa atau batara
yang diutus ke bumi. Asal usul tersebut sering pula dihubungkan dengan Nabi
Adam sebagai nenek moyang pertama. Menurut kepercayaan mereka, Adam dan
keturunannya, termasuk warga Kanekes mempunyai tugas bertapa atau asketik
(mandita) untuk menjaga harmoni dunia.
b. Pra-kondisi tinggal landas
Selama
tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu memulai sebuah
pembangunan yang dinamis. Model perkembangan ini merupakan hasil revolusi
industri. Konsekuensi perubahan ini, yang mencakup juga pada perkembangan
pertanian, yaitu tekanan kerja pada sektor-sektor primer berlebihan. Sebuah
prasyarat untuk pra-kondisi tinggal landas adalah revolusi industri yang
berlangsung dalam satu abad terakhir.
Pembangunan
ekonomi menurut Rostow adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan
karekteristik penting suatu masyarakat, misalnya perubahan keadaan sistem
politik, struktur social, system nilai dalam masyarakat dan struktur
ekonominya. Jika perubahan seperti itu terjadi, maka pertumbuhan ekonomi dapat
dikatakan sudah terjadi. Suatu masyarakat yang sudah mencapai proses
pertumbuhan yang demikian sifatnya, dimana pertumbuhan ekonomi sudah sering
terjadi, boleh dianggap sudah berada pada tahap prasyarat tinggal landas.
Tahap
prasyarat tinggal landas ini mempunyai 2 corak. Pertama adalah tahap prasyarat
lepas landas yang dialami oleh Negara Eropa, Asia, Timur tengah, dan Afrika,
dimana tahap ini dicapai dengan perombakann masyarakat tradisional yang sudah
lama ada. Corak yang kedua adalah tahap prasyarat tinggal landas yang dicapai
oleh Negara-negara Born free (menurut Rostow) seperti Amerika Serikat, Kanada,
Australia, dimana Negara-negara tersebut mencapai tahap tinggal landas tanpa
harus merombak system masyarakat yang tradisional. Hal ini disebabkan oleh
sifat dari masyarakat Negara-negara tersebut terdiri dari imigran yang telah
mempunyai sifit-sifat yang dibutuhkan oleh suatu masyarakat untuk tahap
prasyarat tinggal landas.
Seperti
telah diungkapkan dimuka, Rostow sangat menekankan perlunya perubahan-perubahan
yang multidimensional, karena ia tak yakin akan kebenaran pandangan yang
menyatakan bahwa pembangunan akan dapat dengan mudah dicipkatan hanya jika
jumlah tabungan ditingkatkan. Menurut pendapat tersebut tingkat tabungan yang
tinggi akan mengakibatkan tingkat investasi tinggi pula sehingga mempercepat
pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan oleh kenaikan pendapatan nasional. Namun
menurut Rostow pertumbuhan ekonomi hanya akan tercapai jika diikuti oleh
perubahan-perubahan lain dalam masyarakat. Perubahan-perubahan itulah yang akan
memungkinkan terjadinya kenaikan tabungan dan penggunaan tabungan itu
sebaik-baiknya.
Perubahan-perubahan
yang dimaksud Rostow misalnya kemampuan masyarakat untuk menggunakan ilmu
pengetahuan modern dan membuat penemuan-penemuan baru yang bisa menurunkan
biaya produksi. Disamping itu harus ada pula orang-orang yang menggunakan
penemuan baru tersebut untuk memodernisir cara produksi dan harus didukung pula
dengan adanya sekelompok masuyarakat yang menciptakan tabungan dan
meminjamkannya kepada wiraswasta, yang inovativ untuk meningkatkan porduksi dan
menaikkan produktivitas. Singkatnya, kenaikan investasi yang akan menciptakan
pembangunan ekonomi yang lebih cepat dari sebelumnya bukan semata-mata
tergantung pada kenaikkan tingkat tabungan, tetapi juga kepada perubahan
radikal dalamsikap masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, perubahan teknik
produksi, pengambilan resiko dan sebagainya.
Selain
hal-hal diatas, Rostow menekankan pula kenaikan tingkat investasi hanya mungkin
terjadi jika terjsdi perubahan dalam struktur ekonomi. Kemajuan disektor
pertanian, pertambangan dan prasarana harus terjadi semata-mata dengan proses
peningkatan investasi. Pembangunan ekonomi hanya dimungkinkan oleh adanya
kenaikan produktivitas di sector pertanian dan perkembangan di sector
pertambangan.
Menurut
Rostow, kemajuan sector pertanian mempunyai peranan penting dalam masa
peralihan sebelum mencapai tahap tinggal landas. Peranan sector pertanian
tersebut antara lain, pertama, kemajuan pertanian menjamin penyediaan bahan
makanan bagi penduduk di pedesaan maupun diperkotaan. Hal ini menjamin penduduk
agar tidak kelaparan dan menghemat devisa kerena import bahan makanan dapat
dihindari. Kedua, kenaikan produktivitas di sector pertanian akan memperluas
pasar dari berbagai kegiatan industri. Kenaikan pendapatan petani akan
memperluas pasar industri barng-barang konsumsi, kenaikan produktivitas
pertanian akan memperluas pasar industri-industri penghasil input pertanian
modern seperti mesin-mesin pertanian dan pupuk kimia, kenaikan pendapatan
disektor pertanian akan menciptakan tabungan yang bias digunakan sector lain
(terutama industri) sehingga bias meningkatkan investasi di sector-sektor lain
tersebut.
Biasanya
kondisi pada saat ini terjadi karena adanya campur tangan dari luar, dari
masyarakat yang lebih sudah maju. Masyarakat didalmnya tidak mampu untuk
mengubah dirinya sendiri, atau bukan karena factor internal dari masyarakat itu
sendiri. Dikarenakan adanya goncangan campur tangan dari luar maka timbullah
berkembang ide pembaharuan.
Contoh :
Seperti
yang terjadi di jepang ,dengan di bukanya masyarakat ini pada saat itu terjadi
nya peningkatan tabungan masyarakat ,kemudian tabungan itu dipakai untuk
melakukan investasi pada sector-sektor produktif yang menguntungkan,misalnya
pendidikan ,investasi yang dilakukan baik perorangan maupun oleh Negara , maka
terbentuklah Negara tradisional yang sentralistis . Singkatnya,
usaha dalam meningkatkan produksi mulai bergerak pada saat itu.
c. Tinggal
landas (Lepas Landas)
Tahapan ini
dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Karakteristik utama dari
pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari dalam yang berkelanjutan yang
tidak membutuhkan dorongan dari luar. Seperti, industri tekstil di Inggris,
beberapa industri dapat mendukung pembangunan. Secara umum “tinggal landas”
terjadi dalam dua atau tiga dekade terakhir. Misalnya, di Inggris telah
berlangsung sejak pertengahan abad ke-17 atau di Jerman pada akhir abad ke-17.
Pada tahap
ini telah tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi pertumbuhan ekonomi,
serta tabungan dan investasi yang efektif meningkat dari 5% menjadi 10 % dari
pendapatan nasional atau lebih. Industry-industripun mulai berkembang dengan
sangat pesat keuntungan nya sebagian besar ditanamkan ke industry yang baru.
Dan sector modern dalam perekonomian pun berkembang.
Pada tahap
tinggal landas, pertumbuhan ekonomi selalu terjadi. Pada awal tahap ini terjadi
perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti seperti revolusi politik,
terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar
baru. Sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut secara teratur akan
tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan investasi. Investasi yang semakin
tinggi ini akan mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional dan melebihi
tingkat pertumbuhan penduduk.
Untuk
mengetahui apakah sesuatu negara sudah mencapai tahap tinggal landas atau
belum, Rostow mengemukakan tiga ciri dari masa tinggal landas yaitu:
1. Berlakunya kenaikan dalam penanaman
modal yang produktif dari 5 persen atau kurang menjadi 10 persen dari Produk
Nasional Netto atau NNP.
2. Berlakunya perkembangan satu atau
beberapa sektor industri dengan tingkat laju perkembangan yang tinggi.
3. Adanya atau segera terciptanya suatu
rangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang bisa menciptakan
perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan
pertumbuhan ekonomi terus terjadi.
Contohnya :
Teknik-teknik
pertanian yang mulai tumbuh dan berkembang. Pertanian menjadi usaha kormesial
untuk mencari keuntungan bukan sekedar konsumsi sendiri. Karena peningkatan
dalam produkfitas pertanian merupakan sesuatu yang penting dalam proses lepas
landas, sebab proses modernisasi membutuhkan hasil pertanian yang banyak supaya
proses perubahan dapat dijangkau. Teknik penanaman jamur yang telah
dikembangkan oleh ahli-ahli dalam bidang pertanian, agar produksi jamur lebih
diminati dan lebih memiliki pasar yang luas,
Budidaya
jamur tiram putih yaitu, proses pengomposan, proses pembungkusan, proses
sterilisasi, teknik penanama bibit (inokulasi), pemeliharaan dan
inkubasi,pembukaan polibek, pemanenan jamur. Budidaya jamur yang dapat
dimakan (edible mushroom) merupakan salah satu cara mengatasi kekurangan
pangan dan gizi serta menganekaragamkan pola komsumsi pangan rakyat. Dari
analisa menunjukkanbahwa kandungan mineral jamur lebih tinggi daripada gading
sapi dan domba, bahkan hampir dua kali lipat jumlah garam mineral dalam
sayuran. Jumlah proteinnya dua kali lipat protein asparagus, kol,
kentang dan empat kali lipat daripada tomat dan wortel serta enam kali
lipat dari jeruk. Selain itu jamur juga mengandung zat besi, tembaga,
kalium dan kapur, kaya vitamin B dan D, sejumlah enzim tripsin yang
berperan sangat penting pada proses pencernaan, kalor dan kolesterolnya
rendah.
d. Menuju Kedewasaan
Setelah
lepas landas akan terjadi proses kemajuan yang terus bergerak ke depan,
meskipun kadang-kadang terjadi pasang surut. Pendapatan asional selalu di
investasikan kembali sebesar 10% sampai 20%, untuk mengatasi persoalan
pertambahan penduduk.
Kedewasaan
pembangunan ditandai oleh investasi yang terus-menerus antara 40 hingga 60
persen. Dalam tahap ini mulai bermunculan industri dengan teknologi baru,
misalnya industri kimia atau industri listrik. Ini merupakan konsekuensi dari
kemakmuran ekonomi dan sosial. Pada umumnya, tahapan ini dimulai sekitar 60
tahun setelah tinggal landas. Di Eropa, tahapan ini berlangsung sejak tahun
1900.
Kedewasaan
dimulai ketika perkembangan industry terjadi tidak saja meliputi teknik-tiknik
produksi, tetapi juga dalam aneka barang yang diproduksi. Yang diproduksikan
bukan saja terbatas pada barang konsumsi, tetapi juga barang modal.
Contoh :
Industry
berkembang dengan pesat, Negara menetapkan posisinya dalam perekonomian global.
Barang-barang yang tadinya di impor sekarang di produksikan didalam negari,
impor baru menjadi kebutuhan, jadi untuk mengimbangi barang impor maka
barang-barang ekspor harus berkualitas.
Misalnya
saja ekspor dan impor batik di Indonesia, batik di indonsia mempunyai potensi
dan kualitas yang bagus jika dibandingkan dengan impor batik yang ada di
Indonesia, kebanyakan dari Negara Malaysia dan Negara Srilanka, jadi ekspor
batik Indonesia lebih berkualitas dari impor batik yang ada di Indonesia.
Ini
merupakan tahapan terakhir dari lima tahap model pembangunan Rostow. Pada tahap
ini, sebagian besar masyarakat hidup makmur. Orang-orang yang hidup di
masyarakat itu mendapat kemakmuran dan keseberagaman sekaligus. Menurut Rostow,
saat ini masyarakat yang sedang berada dalam tahapan ini adalah masyarakat
Barat atau Utara.
Pada tahap
ini perhatian masyarakat sudah lebih menekankan pada masalah-masalah yang
berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada
masalah produksi.
Terdapat 3
macam tujuan masyarakat atau negara yaitu:
1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh
ke luar negeri dan kecenderungan ini bisa berakhir pada penjajahan terhadap
bangsa lain.
2. Menciptakan negara kesejahteraan
dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata
melalui sistem pajak yang progresif
3. Meningkatkan konsumsi masyarakat
melebihi kebutuhan pokok yang meliputi pula barang yang tahan lama dan barang
mewah.
Selain itu
juga, investasi untuk menigkatkan produksi tidak lagi menjadi tujuan yang
utama. Pembangunan sudah merupakan sebuah proses yang berkesinambugan yang bias
menopang kemajuan secara terus-menerus. Pada masa ini rostow juga berbicara
tentang keperluan akan adanya sekelompok wiraswastawan yakni orang-orang yang
berani melakukan tindakan pembaharuan meskipun ada resiko. Terdapat dua kondisi
social yang menyebabkan lahirnya para wiraswastawan ini, yaitu :
1. Adanya masyarakat modern yang ingin
mencapai kekuasaan melalui cara-cra konvensional. Tetapi masyarakat tradisional
tidak memberikan hak kepada masyarakat modern karena masyarakat tradisional itu
premitif.
2. Masyarakat tradisional cukup
fleksibel atau memberikan kebebasan kepada warganya untuk mencari kekayaan atau
kekuasaan politik untuk menaikkan statusnya ditengah-tengah masyarakat.
Kelompok ini
lah yang akan menjadi tenaga pendorong untuk melakukan pembaharuan, melupakan
kelompok yang, memiliki semangat tinggi karena tatanan social politik tidak
mengekang dirinya.
Contoh :
Pengguna
sepeda motor yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan mobil, setiap kenaikan
satu juta kiloliter berarti menambah subsidi Rp1,9 triliun. Karena itu,
pemerintah akan mengarahkan kebijakan penghematan subsidi BBM bagi pengendara
sepeda motor.
Penerapan Keseluruhan
Teori W.W Rostow :
Di Indonesia
teori Rostow pada masa Soeharto dilaksanakan sebagai landasan pembangunan
jangka panjang Indonesia yang ditetapkan secara berkala untuk waktu 5 tahunan,
yang terkenal dengan pembangunan 5 tahun, dengan demikian implementasi teori
Rostow berdasarkan 5 tahap teori Rostow yaitu ; masyarakat tradisional ->
Prakondisi tinggal landas -> masyarakat tinggal landas -> menuju
kedewasaan -> High konsumsi. Maka soeharto mengaplikasikan agar pembangunan
merata dengan menerapkan 5 tahap pembangunan Teori W.W Rostow.
Keunggulan
Teori Rostow
1. Memberikan kejelasan tahapan-tahapan
pencapaian kemajuan yang meliputi : 1) masyarakat tradisional, 2) masyarakat
pra kondisi tinggal landas, 3) masyarakat tinggal landas, 4) masyarakat
kematangan pertumbuhan dan 5) masyarakat dengan konsumsi biaya tinggi. Tahapan
tersebut memberikan tawaran secara terperinci pada pengambil kebijakan di
sebuah Negara tentang tahapah dan prasyarat dari pencapaian tahapan yang harus
dilalui untuk menjadikan sebuah Negara menjadi lebih maju. Kejelasan teori yang
disampaikan oleh Rostow itulah yang melatarbelakangi banyak Negara berkembang
menerapkan teori ini dalam pembangunan mereka.
2. Petunjuk jelas yang disampaikan oleh
Rostow tentang cara praktis dalam memperoleh sumberdaya modal untuk mencapai
tingkat investasi produktif yang tinggi. Cara tersebut disajikan dalam berbagai
alternatif yaitu:
a)
Dana
investasi dari pajak yang tinggi
b)
Dana
invesatasi dari pasar uang atau pasar modal
c)
Melalui
perdagangan internasional
d) Investasi langsung modal asing
Kelemahan
teori Rostow
1. Sering terjadi pertumbuhan ekonomi
yang semu tidak seperti yang diharapkan oleh teori ekonomi ini. Hal tersebut
dikarenakan pertumbuhan ekonomi tertutupi oleh pertumbuhan penduduk akibat
penurunan angka kematian. Akibat lanjutannya adalah sebuah Negara menjadi sulit
untuk berkembang dan melalui tahap tinggal landas.
2. Dengan dasar teori ini, seringkali
Negara harus melakukan mobilisasi seluruh kemampuan modal dan sumber daya
alamnya sehingga mencapai tingkat investasi produktif sebesar 10% dari
pendapatan nasionalnya. Efek dari teori itu adalah terjadi eksploitasi
besar-besaran terhadap sumber alam dan bahan-bahan mentah, tanpa
mempertimbangkan kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan di masa yang
akan dating. Kerusakan alam justru berakibat pada penurunan ekonomi masyarakat
tradisional, penurunan kesehatan, merebaknya penyakit, kerawanan sosial, dsb.
3. Negara yang menerapkan teori ini
seringkali memperoleh sumberdaya modal dari investasi langsung modal asing yang
ditanamkan pada bidang pembangunan prasarana, pembukaan tambang, dan struktur
produktif yang lain. Investasi ini biasanya dalam bentuk pinjaman, baik dari
Negara, kreditor, maupun dari lembaga-lembaga internasional seperti bank dunia,
IMF atau dari MNC (Multi Natioanl Corporation). Pinjaman juga sering diberikan
pada pemerintah Negara berkembang untuk mendanai proyek-proyek pembangunan.
Dari pola itu terlihat terdapat ketidak seimbangan posisi karena Negara
berkembang tersebut berposisi sebagai debitor, sedangkan Negara asing atau
lembaga asing adalah kreditor. Negara berkembang selanjutnya sering ditekan
sehingga yang tampak, pemerintah Negara berkembang tersebut tidak lebih
hanyalah tangan kanan dari Negara asing atau lembaga asing yang ingin
mensukseskan agenda-agenda politik maupun ekonominya di Negara yang sedang
berkembang. Negara berkembang juga seringkali terjerat utang dan sulit untuk
menyelesaikan persoalan utang sehingga menjadikan mereka sulit menuju kemajuan
yang diharapkan.
4. Tahap tinggal landas merupakan tahap
yang sangat kritis. Dalam teori yang disampaikan oleh Rostow, justru tidak
memberikan penekanan pada bagaimana mengatasi problematika yang kritis dalam
tahap tinggal landas. Rostow tidak memberikan pembahasan yang mendalam
bagaimana cara mengatasi efek negatif dari sebuah pertumbuhan ekonomi yang
dipercepat, seperti misalnya efek kesenjangan sosial, distabilitas sosial dan
distabilitas politik yang seringkali justru berakibat pada kehancuran yang
mendalam seperti yang misalnya terjadi di Indonesia.
Menurut W.W.
Rostow, proses pembangunan dikatakan berhasil apabila masyarakat telah
a.
berhasil
memproduksi kebutuhannya sendiri
b.
memasuki
tahapan lepas landas
c.
memiliki
tingkat konsumsi tinggi
d.
memasuki
tahap kedewasaan ekonomi
e.
melakukan
perdagangan lintas Negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar