widgets

Jumat, 06 Maret 2015

Endogen

Pembentukan Muka Bumi
1. Tenaga Endogen
Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam
bumi membentuk relief yang sifatnya membangun. Yang
termasuk ke dalam tenaga membangun antara lain:
a. Gerak Tektonik (Tektogenesis)
Gerak tektonik atau disebut juga tektogenesis adalah
gerak lapisan kulit bumi, baik secara mendatar ataupun vertikal
akibat adanya pengaruh dari gerakan dan sirkulasi magma
dalam dapur magma secara terus-menerus. Gerak tektonik
meliputi dua macam yaitu gerak epirogenesis dan gerak
1) Gerak Epirogenesis
Gerak Epirogenesis adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit
dengan arah vertikal baik ke atas maupun ke bawah dengan
gerakan yang relatif lambat, berlangsung dalam waktu yang
lama dan meliputi daerah yang luas. Berdasarkan arah
geraknya, gerak epirogenesis dibagi dalam 2 macam, yaitu:
a) Epirogenesis Positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga
permukaan laut kelihatan naik.
b) Epirogenetik Negatif, yaitu gerak naiknya daratan.
2) Gerak Orogenesis
Gerak Orogenesisadalah gerak atau pergeseran kulit bumi dengan arah mendatar baik berupa tekanan maupun tarikan yang relatif lebih cepat dan meliputi daerah yang sempit. Tekanan vertikal dan horizontal serta tarikan pada kulit bumi menyebabkan terjadinya dislokasi atau berpindah-pindahnya lapisan kulit bumi yang membentuk:
a) Pegunungan lipatan, seperti: pegunungan Bukit Barisan di
Sumatra, pegunungan Kendeng dan Rembang di Jawa Timur.
b) Pegunungan patahan seperti Patahan Semangko di Bukit
Barisan dan Patahan Lembang di Bandung.
c) Depresi kontinental (tanah turun/anjlokan), yaitu turunnya
permukaan bumi menjadi lebih rendah dari daerah
sekitarnya.
Gerakan-gerakan kerak bumi tadi dalam prosesnya
menghasilkan bentuk-bentuk baru yang khas berstruktur
diastropik yang disebut gejala diastropisme yang meliputi
pelengkungan, pelipatan, retakan dan patahan.
1) Struktur Pelengkungan (Wraping)
Terjadi apabila lapisan kulit bumi mendapat tekanan dari
tenaga endogen secara vertikal yang tidak merata, sehingga
membentuk pola batuan di muka bumi yang berstruktur
melengkung.
2) Struktur Pelipatan (Folding)
Terjadi karena adanya tenaga endogen yang tekanannya
lemah pada lapisan batuan yang plastis dengan arah mendatar
atau horizontal sehingga membentuk muka bumi yang
berstruktur lipatan. Bagian puncak lipatan disebut antiklinal
dan bagian lembah lipatan disebut sinklinal.
Proses pelipatan tidak hanya sesaat tetapi berlangsung terus-menerus dalam kurun waktu yang lama sehingga membentuk
beberapa macam lipatan.
a) Lipatan tegak/simetris
b) Lipatan miring
c) Lipatan menggantung
d) Lipatan isoklinal
e) Lipatan rebah
f) Sesar sungkup
Ada kalanya sebuah lipatan besar mengalami pelipatan lagi sehingga
antiklinalnya bergelombang meliputi:
– Sinklinorium ialah kumpulan sinklinal dalam sebuah lipatan
– Antiklinorium ialah kumpulan antiklinal dalam sebuah lipatan
3) Struktur Retakan (Jointing)
Terjadi akibat adanya tenaga endogen yang kuat menekan lapisan
kulit bumi yang memiliki ikatan lemah dengan arah berlawanan sehingga membentuk muka bumi yang berstruktur retakan.
4) Struktur Patahan (Faulting)
Terjadi karena lapisan batuan mendapat tarikan yang kuat dari tenaga endogen dengan arah simetris tegak, mendatar, miring dan memutar sehingga jenis batuan yang sama mengalami
putus hubungan, atau kedudukannya tidak sejajar lagi dan salah satu jenis batuan hasil patahan berpindah tempat atau bergeser.
Bidang tempat retak atau patahnya lapisan kulit bumi
disebut bidang patahan, sedangkan bidang patahan yang telah
mengalami pergeseran disebut sesar (fault).
a) Sesar turun atau sesar normal
b) Sesar naik
c) Sesar sungkup
d) Sesar mendatar
e) Sesar menjauh
Macam-macam bentukan hasil patahan seperti di bawah ini:
a) Graben atau Slenk yaitu jalur lapisan kulit bumi yang lebih
rendah dari lapisan sekitarnya.
b) Horst yaitu jalur lapisan kulit bumi yang meninggi terhadap
lapisan sekitarnya.
c) Fleksur (tanah bungkuk) yaitu bentukan yang terjadi akibat
tekanan yang kuat mendesak lapisan yang rapuh dan
lapisan plastik. Pada bagian lapisan yang plastik membentuk
tanah bungkuk.
d) Sesar tangga (Stef Faulting) yaitu seperangkat gejala sesar
turun dengan arah lemparan yang sama.

Senin, 24 November 2014

Artikel tentang Renang dan Pengenalan Renang

1.  Teknik Renang
Dalam olahraga renang, ada beberapa teknik diantaranya renang gaya dada, renang gaya bebas, renang gaya katak, dan renang gaya kupu-kupu. Berikut ini akan di bahas satu persatu.

A.  Renang Gaya Bebas

1.      Teknik Dasar Berenang Gaya Bebas
Pada bagian ini akan dibahas mengenai latihan gerak kaki, gerakan tangan, dan gerakan pernapasan pada renang gaya bebas. Beberapa gerak latihan tersebut adalah sebagai berikut.
a.       Gerakan Kaki
-       Gerakan kaki di tempat
Kedua tangan memegang ril di sisi kolam. Angkat kedua kaki ke atas permukaan air, pandangan ke depan. Gerakan kaki ke atas dank e bawah mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat kaki digerakkan ke bawah.
-       Gerakan kaki sambil bergerak maju
Kedua tangan memegangkal  papan luncur. Meluncurlah terlebih dahulu dari sisi kolam, pandangan ke depan. Saat tubuh sudah berada jauh dari sisi kolam, mulailah menggerakkan kaki ke atas dank e bawah mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat kaki digerakkan ke bawah.
b.      Gerakan Lengan
Setelah melakukan gerakan kaki sambil bergerak maju, lakukanlah latihan gerakan lengan di dalam dan di atas permukaan air berikut ini.
-       Gerakan lengan di dalam air
Seluruh bagian lengan berada di dalam air. Lakukan gerakan menarik dan mendorong air ke depan dan ke belakang menggunakan kedua telapak tangan dengan kedua jari tangan di rapatkan. Akhiri gerakan dengan lecutan lecutan dari pergelangan tangan.
-       Gerakan lengan di atas permukaan air
Seluruh bagian lengan di atas permukaan air. Lakukan gerakan mendorong air dengan salah satu tangan berada di dalam air, kedua jari-jari tangan dirapatkan. Ingatlah bahwa posisi ibu jari tangan saat masuk ke dalam air harus agak menghadap ke bawah. Doronglah air ke bawah dan belakang melewati bahu dan panggul. Saat menarik napas (recovery), sikut diangkat hingga berada di atas permukaan air. Bawa tangan ke depan di atas bahu, kemudian mulailah kembali dengan gerakan (stroke) berikutnya.
c.       Gerakan Pernapasan
Teknik dasar lainnya adalah gerakan pernapasan. Berikut ini adalah uaraian gerakan pernapasan di tempat dan gerakan pernapasan sambil bergerak maju pada renang gaya bebas.
-          Gerakan pernapasan di tempat.
Kedua kaki di kaitkan pada ril di sisi kolam. Lakukan pernapasan dengan mengikuti gerakan lengan. Saat lengan bergerak keluar dari air, tubuh akan miring dan kepala akan berpaling ke salah satu sisi. Saat itulah yang paling tepat melakukan pernapasan. Usahakan pernapasan dilakukan saat kepala masih rendah di dalam air di ikuti dengan membuka mulut.
-          Gerakan pernapasan sambil bergerak maju
Gunakan papan pelampung dijepit dengan kedua paha. Mulailah latihan dengan gerakan meluncur terlebih dahulu. Pada saat tubuh berada jauh dari sisi kolam, mulailah berenang tanpa di ikuti dengan gerakan kaki. Lakukan pernapasan mengikuti gerakan lengan sebagaimana telah di pelajari sebelumnya

B.     Renang Gaya Dada

1.      Koordinasi Gerak Kaki
Gerakan kaki dalam gaya dada adalah sebagai berikut.
a.       Saat tubuh hampir sejajar dengan permukan air, kadua tungkai di buka cukup lebar
b.      Tariklah kedua tungkai kaki bagian bawah ke atas secara maksimal
c.       Akhir dari tarikan itu, arahkan telapak kaki dengan memutar pergelangan mata kaki sehingga telapak kaki mengarah pada sikap untuk mendorong
d.      Doronglah air dengan kedua kaki secara serentak sehingga kaki tersebut membentuk setengah lingkaran dengan di akhiri oleh suatu lecutan tungkai kaki bagian bawah . kedua kaki berada dalam satu garis yang lurus di belakang tubuh
e.       Gerakan kaki yang baik merupakan usaha mendorong bagian tubuh untuk maju
2.      Koordinasi Gerakan ke Lengan
Ada dua tahap gerakan lengan pada renang gaya dada. Kedua tahap tersebut adalah sebagai berikut.
1.    Tahap Pertama
a.    Kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke samping, dengn kedua lengan lebih lebar dari bahu.
b.   Akhir dari sikap membuka, mengambil sikap untuk melakukan tarikan (Pull) dengan siku tinggi dan tetap di bawah permukaan air.
2.    Tahap Kedua
Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan mengapit kedua siku pada satu bidang datar.
3.      Urutan gerakan lengan dan kaki
a.    Posisi badan dengan sikap meluncur di mana lengan kaki dalam permukaan air
b.    Lengan mulai melakukan ayunan dengan telapak tangan menghadap ke samping belakang, kaki masih dalam keadaan lurus.
c.    Ayunan dilakukan dengan kedua lengan kea rah samping, telapak tangan menghadap samping belakang, kaki masih belum mengadakan recovery
d.   Ayunan lengan mendekati kecepatan maksimal, kaki dalam keadaan lurus
e.    Ayunan lengan dilakukan dari arah samping belakang, kecepatan ayunan pada tahap maksimal, dan kepala mulai keluar dari permukaan air, pengeluaran napas mulai dikeluarkan.
f.     Ayunan lengan  pada tahap akhir, kedua tangan mulai mendekati tubuh, telapak tangan mengarah ke dalam dan kaki masih dalam keadaan lurus, kepala hampir keluar dari permukaan air sehingga pengeluaran napas menjadi maksimal
g.    Ayunan lengan hampir selesai, tapi mulai mengadakan recovery dan mulut telah keluar dari permukaan air untuk mengambil napas.
h.    Ayunan lengan telah selesai dengan merapatkan lengan atas pada tubuh dan lengan bawah di bawah dagu. Kaki dalam pertengahan recovery
i.      Lengan mulai mengadakan recovery dengan meluruskan kedua tangan ke depan kaki mencapai saat akhir pada waktu recovery, dimana lutut berada di tengah-tenga antara tumit dan pantat, kepala mulai turun dengan pandangan mata kea rah bawah
j.      Recovery lengan secara perlahan telah mencapai setengah kaki akhir recoverydimana telapak kaki dari keadaan lurus berubah enjadi tertekuk guna mempersiapkan untuk tendangan kaki
k.    Lengan hampir selesai melakukan recovery, kaki telah mulai melakukan pukulan melecut kea rah samping, kepala, menghadap ke bawah.
l.      Recovery lengan telah selesai, dengan telapak tangan menghadap keluar dan ibu jari terletak ke bawah, kaki dalam tendangan melecut, dimana kecepatan gerakan mulai maksimal telapak kaki dari tertekuk menjadi lurus, dan ini merupakan pendorong kaki yang utama.

C.     Renang Gaya Katak


Gaya katak adalah gaya renang yang menggunakan mekanisme katak sebagai acuan atau contohnya, artinya gaya katak meniru gerakan katak yang berenang.
1.      Teknik posisi badan
a.       Posisi badan dalam renang gaya katak harus sejajar dan sedater mungkin.
b.      Sikap kepala normal dan pandangan agak lurus ke depan.
2.      Bentuk-bentuk latihan posisi badan
a.       Latihan terapung telungkup
b.      Latihan meluncur dengan/tanpa pelampung
3.      Latihan gerakan kaki
a.       Kedua lantai bertumpu pada lantai kolam tegak lurus dengan tubuh dan jari-jari tangan menunjuk ke depan. Kedua tangan berpegangan pada tepi kolam.
b.      Tubuh dan kedua kaki lurus ke belakang rata dengan permukaan air (rata-rata air).
c.       Kepala atau muka menghadap ke depan.
Gerakannya :
Gerakan kaki digerakkan ke samping secara bersamaan serta teru menerus, sehingga air terdorong ke belakang.
4.      Latihan gerakan lengan
a.       Berdiri kangkang, badan dibungkukkan ke depan hingga rata dengan permukaan air, kedua lengan menjulur ke depan.
b.      Kepala atau muka menghadap ke depan di atas permukaan air.
Gerakannya :
Kedua lengan dengan jari-jari rapat digerakkan ke samping secara bersamaan dan secara terus-menerus, sehingga air terdorong ke belakang.
5.      Latihan pernafasan
a.       Berdiri kangkang di kolam dangkal dengan membungkuk tubuh dengan rata air.
b.      Muka menghadap ke arah depan diantara kedua lengan yang diluruskan ke depan.
Gerakannya :
Pernafasan dilakukan dengan menghadapkan muka kea rah depan, sehingga mulut berada di atas permukaan air untuk mengambil udara. Latihan pernafasan dilakukan dengan gerakan lengan. Pengambilan udara dilakukan dengan mulut untuk menghindari masuknya air ke hidung dan untuk mempersingkat waktu pengambilan udara.

D.    Renang Gaya Punggung

Ketika belajar renang gaya punggung, kekuatan waktu terlentang di atas air lebih besar dibandingkan dengan ketika sedang telungkup. Hal ini bias terjadi karena lebar dan luas punggung lebih besar daripada dada. Karena itu bias dikatakan, sebenarnya teknik renang gaya punggung lebih mudah dipraktekkan daripada gaya yang lain. Namun entah kenapa, banyak orang, bahkan atlet renang sekalipun, yang mengatakan bila renang gaya punggung lebih sulit dilakukan. Mungkin hal ini disebabkan karena kebanyakan orang menggunakan gaya bebas atau kupu-kupu maupun gaya katak ketika pertama kali berlatih renang. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik renang gaya punggung urutannya adalah sebagai berikut :
1.      Gerakan Kaki
Pertama kali yang harus dilakukan adalah menggerakkan kaki kanan dan kaki kiri dengan bergantian, yang caranya sama persisi dengan jalan kaki orang di darat. Jadi seperti renang gaya bebas, namun posisinya terbalik. Usahakan ketika melakukan gerakan ini bias lebih cepat agar arah yang kita tuju tidak bias melenceng atau berbelok.
2.      Gerakan Tangan
Teknik renang gaya punggung yang harus diperhatikan selanjutnya  adalah tangan. Ketika pertama kali melakukan, luruskan salah satu tangan kearah atas sejajar dengan kepala. Kemudian kayuh ke arah belakang sampai ke pinggang. Setelah itu diangkat dari dalam air dan balik ke posisi semula. Lakukan hal tersebut pada tangan lainnya terus menerus dan bergantian.
3.      Gerakan bersama antara kaki, tangan dan system pernafasan
Bila kita sudah bias melakukan gerakan secara kontinyu dan konsisten, maka kita tidak mungkin akan mendapat kesulitan dengan system pernafasan kita. Apalagi posisi wajah sekaligus hidung terletak di bagian atas permukaan air. Hanya yang perlu di waspadai adalah, kita harus mampu mengira-ngira jarak ujung kolam renang yang satu dengan ujung yang lain. Karena mata kita tidak mampu memandang (gaya punggung membuat mata harus menatap ke atas atau langit). Cara ini bias diakali dengan menghapalkan hitungan gerakan tangan. Tujuannya agar nanti kepala kita tidak membentur dinding kolam renang.
Hal lain yang perlu diperhatikan :
Selain tiga teknik renang gaya punggung di atas, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yaitu usahakan kaki selalu masuk agak ke dalam air, jadi tidak di atas air. Ini akan membuat gerakan renang kita menjadi lebih cepat. Selain itu kepala juga mampu tetap di atas. Telapak pada kaki juga harus selalu lurus dan sebaris dengan tulang pada kaki. Dan juga harus selalu dekat dengan dada karena hal ini juga merupakan factor pemicu terhadap kecepatan dalam berenang. Dan yang terakhir adalah, bila tangan akan masuk, maka bagian pertama yang masuk adalah telapaknya dulu. Tujuannya adalah agar tahanan air jadi lebih kecil.

E.     Renang Gaya Kupu-kupu

Renang gaya kupu-kupu merupakan gaya renang yang paling sukar dan membutuhkan waktu untuk dipelajari.
1.      Gerakan Kaki
a.    Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Dan juga kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
b.    Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air.
c.    Kemudian jatuhkan kedua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan. Ulangi langkah b-c di atas. Perhatikan :  Selama melakukan gerakan ini, kaki dan paha harus selalu dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya. Juga pinggul/pantat agak bergerak ke atas, sehingga akan memberikan gaya dorong ke depan yang lebih besar. Jadi kekuatan sebenarnya adalah di gerakan pinggul, bukan di kaki.
2.      Gerakan Tangan
a.    Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan, tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya).
b.    Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke belakang.
c.    Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan ayunkan kembali ke depan. Ulangi langkah a-c di atas. Perhatikan : Ketika menjatuhkan tangan ke air, maka seolah-olah ibu jari menyentuh permukaan air lebih dulu (telapak tangan agak menghadap keluar.
3.      Gerakan kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas untuk mengambil napas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.
1.2    Proses Belajar Renang
1.      Pengenalan Air
Sebagian besar anak-anak, bahkan orang dewasa yang belum pernah masuk ke dalam kolam renang biasanya akan menjadi takut atau cemas ketika akan masuk ke dalam kolam, lebih-lebih bila pernah mengalami trauma dengan air. Untuk itu sebaiknya, mereka msuk ke dalam kolam yang dangkal terlebih dahulu. Setelah terbiasa dan keberaniannya mulai mumcul, bias mulai diajak ke kolam renang yang sedikit agak lebih dalam. Sebaiknya orang yang baru belajar masih tetap bias menginjakkan kakinya ke lantai kolam renang tanpa tenggelam.
2.      Ajarkan cara membuang nafas di air.
Cara mengajarkan membuang nafas di air, adalah :
-       Pertama, hirup nafas dalam-dalam.
-       Kemudian masukkan kepala ke dalam air.
-       Tiupkan nafas melalui hidung ketika kepala masih dalam air.
-       Setelah itu naikkan kepala ke atas sambil membuka mulut untuk mengambil nafas.
-       Lakukan langkah di atas berulang-ulang sampai terbiasa dan tidak takut memasukkan kepala ke dalam air.
3.      Melompat dari pinggir kolam ke dalam kolam renang
Melompat dari pinggir kolam renang dimaksudkan untuk mengurangi rasa takut dengan air. Dan bias lebih enjoy dan menikmati bermain-main dengan air.
4.      Belajar mengapungkan badan di atas permukaan air.
Bila sudah tidak takut dengan air (berani memasukkan kepala ke dalam air cukup lama) maka selanjutnya adalah mengapungkan badan di atas permukaan air. Dengan posisi, wajah dan pandangan mata menghadap ke lantai kolam renang sambil menahan nafas (dilakukan dengan santai).
5.      Belajar meluncur di permukaan air.
Setelah bisa mengapungkan badan di atas permukaan air, tahap selanjutnya adalah meluncur. Meluncur dilakukan dengan cara pada posisi tubuh mengapung di atas permukaan air, kemudian gerakkan kaki naik turun seperti orang yang sedang berjalan (tapi antara paha dan kaki tetap lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk).
Untuk belajar mengapung ini, awalnya bisa dibantu oleh teman untuk memegangi tangannya, ketika mengapungkan badan dengan santa di atas permukaan air dan sewaktu akan berdiri kembali. Untuk belajar mengapung dan menluncur  ini, yang paling utama adalah menghilangkan rasa takut terhadap air. Kemudian praktekkan langkah-langkah di atas. Lakukan dengan santai saja, pasti berhasil.

Sumber : Link

Artikel Tentang Senam Lantai

Senam lantai ( floor exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai dengandengan istilah Lantai,maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas yang beralasanmatras atau permadani atau sering juga disebut dengan istilah latihan bebas,sebab padawaktu melakukan gerakan atau latihannya. Pesenam tidak boleh menggunakan alat atausuatu benda. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1meter untuk menjaga keamanan pesenamyang baru melakukan latihan atau rangkaiangerakan. Unsur unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di udara, menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang padawaktu melompat ke depan atau ke belakang. Bentuk gerakannya merupaka gerakan dasar senam perkakas, bentuk latihannya pada putera maupun puteri pada dasarnya adalah sama,hanya untuk puteri dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.

A.           Berguling (Roll)
Cara melakukannya sebagai berikut :
Ø  Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
Ø  Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.

Ø   Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
Ø  Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.

Ø  Kembali kesikap semula atau berdiri
Ket: selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll belakang yaitu dengan sikap awal yang sama dengan guling depan tetapi arahnya kebelakang atau mundur

B.           Kayang
Kayang adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan tangan bertumpu pada matras  dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan panggul.Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang. Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan pinggang.
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
Ø  Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
Ø   Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
Ø  Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
Ø  Posisi badan melengkung bagai busur.

C.           Sikap Lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada
lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
Ø Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
Ø Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
Ø Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang
Ø Pertahankan sikap ini beberapa saat

D.          Guling Lenting (Latihan rangkaian berakan berguling)
   Cara melakukannya sebagai berikut:
Ø  Sikap permulaan berbaring menelantang atau duduk telumpar.
Ø  Mengguling ke belakang, tungkai keras, kaki dekat kepala, lengan bengkok, tangan menumpu di samping kepala, ibu jari dekat dengan telinga.
Ø  Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas depan, tangan menolak badan melayang dan membusur, kepala rapat.
Ø   Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan, badan membusur dengan keras ke atas.

E.           Guling Lenting (Latihan lenting kepala atau dahi)
Cara melakukannya sebagai berikut:
Ø  Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi tiga sama sisi, punggung tegak lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki bertumpu di lantai
Ø   Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak tangan menolak sekuat-kuat kepala pasif, badan melaayang dan membusur.
Ø  Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan ke atas.

F.           Berguling ke depan dilanjutkan lenting tengkuk / kepala
Sebelum latihan rangkain gerakan berguling ke depan lenting tengkuk/kepala, akan di bahas dulu bagaimana melakukan guling depan yang betul.
Cara melakukan gerakan guling depan sebagai berikut:
Ø  Sikap permulaan jongkok tangan menumpu pada matras selebar bahu.
Ø   Luruskan kedua kaki, siku tangan di tekuk, kepala dilipat sampai dagu dengan menyentuh dada.
Ø  Mengguling ke depan dengan mendaratkan kuduk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat rapat pada dada.
Ø  Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
Ø  Kembali berusaha jongkok

G.          Berdiri Tangan (Hand Stand)
Cara Melakukannya adalah :
Ø  Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
Ø  Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang lurus.
Ø  Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut
Ø   Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
Ø  Perhatikan keseimbangan.

H.          Berdiri Tangan Dengan Sikap Kaki Dibuka
Cara melakukannya adalah :
Ø  Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
Ø  Bungkukan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lurus, pandangan sedikit lurus ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai  ke depan bengkok, sedang tungkai belakang lurus.
Ø  Ayunkan tungkai belakang ke atas, diikuti tungkai yang lain.

Ø  Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan lengan, setelah itu kaki di buka ke samping kiri dan kanan, pertahankan sikap ini beberapa saat, selanjutnya kaki dirapat
 kembali lalu dibuka ke depan dan ke belakang pandangan diantara tumpuan kedua tangan atau matras.

I.              Meroda
Meroda adalah gerakan berputar seperti roda, dua lengan dan dua tungkai adalah merupakan jari jari  Suyati (1995:452) mengemukakan bahwa dalam melakukan gerakan meroda terdapat beberapa teknik, yaitu;
Ø  Terknik gerakan:
(1) Berdiri menyamping kiri dengan lengan dan lengan tungkai melebar lurus sebuah jari-jari sebuah roda. Pandangan ke bawah melihat matras.
(2) Goyangkan badan ke kanan dan angkat kaki kiri ke atas letakkan kaki kiri disamping. Dengan momentum gerak pinggang dilipat, letakkan tangan kiri disamping kaki kiri ±60 cm.
(3) Ayunkan kaki kanan ke atas dan di ikuti kaki kiri menolak.
(4) Pada saat hampir membentuk hand stand, letakkan tangan kanan di samping tangan kiri dengan jarak selebar bahu, tangan dan kaki lurus dan kepala tegak.
 (5) Pada saat posisi hand stand kaki kanan diayun turun mendarat diikuti dengan kaki kiri, bersamaan dengan tolakan tangan sehingga dapat mendarat berdiri menghadap ke arah semula.
Ø  Kesalahan umum dalam melakukan gerakan meroda:
(1) Tangan mendarat bersamaan
(2) Tangan tidak pada garis lurus arah gerakan.
(3) Saat tangan kanan mendarat terlalu dekat atau terlalu jauh.
(4) Ayunan kaki kanan dan tolakan kaki kiri kurang kuat, gerakan meroda tidak berhasil dan jatuh.
(5) Kaki dan tangan tidak lurus, kaki dibuka kurang lebar.
(6) Pada saat sikap hand stand panggul menekuk.
(7) Kepala menunduk, pandangan tidak ke tangan.
(8) Gerakan tidak pada garis lurus (Suyati, 1995:452).

Sumber : Link